Selasa, 15 September 2015

23rd World Scout Jambore Japan 2015


Jambore dunia yang ke-22. Dan tepat pada 17 juli 2008, Negara yang berjuluk negara sakura tersebut berhasil memenangkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan even akbar dunia lima tahuan, yakni jambore dunia yang ke-23. Meski masih lama, tapi even ini benar-benar telah di persiapkan jauh-jauh hari.
Pada presentasi yang disampaikan oleh Mari Nakano sebagai Chairperson jamboree management team – Japan 2015, Jambore kali ini membawa tema “WA” atau “a Spirit of Unity” yang di simbolkan dalam huruf kanji. “WA” mempunyai makna  harmoni, semangat persatuan, kerjasama, persahabatan, perdamaian, dan juga merangkum budaya Jepang.
23rd world jamboree akan dilaksanakan pada 28 July sampai 8 Agustus 2015 didaerah Kirara-hama, Yamaguchi City. Terletak di bagian barat Pulau Honshu,Yamaguchi telah aktif dalam perdagangan dengan benua Asia dari zaman kuno, mewakili titik pertemuan budaya Jepang dan budaya asing. Akses ke tempat ini mudah oleh  sistem transportasi kecepatan tinggi seperti pesawat terbang dan kereta api peluru Shinkansen.
Dan sebagai ajang pemanasan menyambut jambore dunia yang ke -23, Jepang akan mengadakan Asia-Pacific Regional Scout Jamboree dan 16th Nippon (National) Jamboree pada tahun 2013. Dan yang lebih heboh lagi, jambore dunia Jepang yang belum terlaksana ini, ternyata jambore dunia yang ke 24 sudah banyak yang antri ingin menjadi tuan rumah. Kita tunggu kabar berikutnya. Dan yang menjadi pertanyaan besar adalah, “kapan Indonesia bisa menjadi tuan rumah jambore dunia?”. Mari kita renungkan :) .
Video presentasi pengenalan Jepang sebagai tuan rumah Jambore Dunia ke -23 oleh Mari Nakano.
https://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=bxZTakMdC6c#t=0

Jumat, 11 September 2015

Mengenal arti dari tunas kelapa


Kita tentu tahu bahwa lambang dari Pramuka adalah Tunas Kelapa. Namun tahukah apa arti yang terdapat di balik lambang tunas kelapa tersebut?
Lambang Pramuka adalah tunas kelapa.
Buah Kelapa
Tunas kelapa memperlihatkan kelapa sedang dalam pertumbuhan. Maknanya, setiap anggota pramuka adalah inti dari kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Kelapa sendiri bisa hidup dalam waktu lama dan di berbagai kondisi. Hal ini mengisyaratkan bahwa Pramuka merupakan sosok yang rohaniah, jasmaniah, sehat, kuat, dan ulet dalam melalui berbagai tantangan kehidupan.
Kelapa
Ini melambangkan bahwa Pramuka sanggup untuk berdaptasi di manapun mereka berada dan dalam keadaan apa pun. Kelapa yang menjulang ke atas bermakna bahwa Pramuka memiliki cita-cita yang tinggi.
Akar Kelapa
Akar kelapa sangatlah kuat. Maknanya, keyakinan yang dimiliki oleh Pramuka berasal dari landasan yang baik dan benar, untuk digunakan sebagai penguat diri dalam menggapai cita-cita.

Sosok Dua Pelopor Pergerakan Pramuka Indonesia


Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
JAKARTA – Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Letnan Jenderal TNI Purn Mashudi merupakan komandan Pramuka paling lama memimpin pada era kepemimpinan Presiden Soekarno dan Soeharto. Keduanya merupakan sosok yang memiliki segudang pengalaman dalam memajukan Pramuka saat itu hingga kini.
Lantas bagaimana kiprah Sri Sultan HB IX dan Letjen Mashudi yang pernah mendapatkan penghargaan Bronze Wolf Award dari World Organization of the Scount Movement dalam memajukan Pramuka di Tanah Air? Ini rangkumannya.
Sri Sultan HB IX
Dengan berbagai kesibukannya sebagai Sultan Yogyakarta dan beberapa kali menjabat sebagai menteri pada era kepemimpinan Presiden Soekarno sejak 1946 dan kemudian menjadi Wakil Presiden di era Presiden Soeharto periode 1973-1978, Sri Sultan HB IX tetap memosisikan diri pada jabatannya sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Dia menjalani masa bakti sebagai Ketua Kwarnas Pramuka selama empat periode dari 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970 dan 1970-1974.
Sri Sultan-lah yang kemudian mengangkat nama Pramuka di Indonesia dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden (Kepres) No 12 tahun 1961 pada 5 April 1961. Pramuka kemudian dikenalkan secara luas pada 14 Agustus 1961 sehingga setiap 14 Agustus ditetapkan sebagai hari lahirnya Pramuka di Indonesia.
Sri Sultan saat itu juga dipuja karena memprakarsai perubahan Kepanduan menjadi Kepramukaan. Atas jasanya tersebut Sri Sultan IX dinobatkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia pada 1988. Pengukuhan sebagai Bapak Pramuka Indonesia kepada Sri Sultan berlangsung di Dili, Timor-Timur; saat Dili masih menjadi bagian NKRI.
Sebelum berkiprah di pemerintahan dan Pramuka, Sri Sultan disibukkan mengurusi Keraton Yogyakarta. Ketika mengenyam pendidikan di Universiteit Leiden, Belanda pada kurun 1930-an, dia dijuluki oleh mahasiswa Belanda, "Sultan Henkie". Pada 2 Oktober 1988 di usia ke 76 tahun, Sri Sultan menghembuskan napas terakhir di Washington, Amerika Serikat.
Letjen Mashudi
Letnan Jenderal TNI (Purn) H Mashudi merupakan mantan Gubernur Jawa Barat pada tahun 1960-1970-an. Beliau adalah sosok penting ketika cabang-cabang Pramuka menyebar di seluruh wilayah Indonesia. Selama lima periode dari 1978-1993, dia dipercaya menjadi Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka.
Letjen Mashudi meneruskan tugas Sri Sultan HB IX sebagai Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka. Mashudi menjadi pemimpin Pramuka selama lima periode dan lebih lama dari Sri Sultan HB IX yang selama empat periode memimpin Kwarnas Pramuka.
Mashudi juga merupakan tokoh yang paling disegani di Jawa Barat, dan dalam kehidupan kesehariannya Mashudi dikenal dekat dan tidak canggung dengan anak-anak muda.
Keakrabannya dengan anak-anak dan pemuda yang menjadikan Mashudi begitu mencintai Pramuka.
Awalnya, Mashudi lebih dulu dipercaya menjadi Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat. Setelah itu, Mashudi diangkat menjadi Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka tingkat nasional.
Mashudi kemudian menjadi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka selama lima periode pada 1978-1993. Almarhum mendapatkan posisi sebagai Ketua Kwarnas setelah melepas jabatan sebagai Ketua MPRS pada 1967-1972.
Dalam catatan buku 40 Tahun Gerakan Pramuka, Mashudi pernah berucap, Pramuka Indonesia dahulu yaitu Pandu Indonesia selalu mendahulukan para pahlawan Indonesia, seperti jiwa dan figur Pangeran Diponegoro ditanamkan dalam pandu-pandu Indonesia.
Dan sejak 1961 kita mencontohkan Panglima Besar Soedirman yang betul-betul mempunyai jiwa pandu Pramuka yang murni. Mashudi meminta, Pramuka untuk abad ke 21 jangan ikut-ikutan kepada demoratisasi yang liberal dan tetap berpegang teguh kepada filsafat Bangsa Indonesia yaitu Pancasila secara murni.
"Selama hampir 40 tahun kita berusaha meningkatkan sumber daya manusia agar kita dapat memiliki kader-kader bangsa di semua bidang, namun kekhilafan para pimpinan politik akhirnya bangsa ini kehilangan martabat," kata Mashudi.
Mashudi meninggal pada 22 Juni 2005 di Bandung, saat itu ayah dua anak ini hendak mengikuti proses pemilihan rektor UPI. (MSR)
(Sumber: ensiklopediapramuka dan buku 40 Tahun Gerakan Pramuka, Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta 2001.)
(rfa)

Rabu, 09 September 2015

Fungsi Pramuka Dan Tujuan Pramuka

pramuka1\
 
FUNGSI PRAMUKA

Kepramukaan mempunyai fungsi sebagai berikut:

Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda
Kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai tujuan dan aturan permainan, jadi bukan kegiatan yang hanya bersifat hiburan saja. Karena itu lebih tepat kita sebut saja kegiatan menarik.

Pengabdian bagi orang dewasa
Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.

Alat bagi masyarakat dan organisasi
Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Jadi kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja, dan bukan tujuan pendidikannya.

TUJUAN PRAMUKA
Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia dengan tujuan agar;
  1. Anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya.
  2. Anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan keterampilannya.
  3. Anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya.
  4. Anggotanya menjadi manusia yang menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negara.
Maka dari itu, sebaiknya, kakak kakak atau adik adik dianjurkan mengikuti pramuka di sekolahnya atau organisasinya, terimakasih

BIOGRAFI BAPAK PANDU DUNIA BADEN POWELL



    
 Sejarah atau asal mula kepanduan tidak dapat dipisahkan dari dari penemunya yaitu Robert Stephenson Smyth Baden Powell. Beliaulah yang telah mendirikan Gerakan Kepanduan Dunia pertama kali. Pramuka yang kita kenal di Indonesia ini adalah inspirasi dari kepanduan yang didirikan oleh Baden-Powell. Siapakah Robert Stephenson Smyth Baden Powell? mari kita simak baik-baik bagaimana perjalanan hidupnya.

Biodata Baden Powell

Nama Lengkap : Robert Stephenson Smyth Baden Powell
Nama panggilan : Baden Powell atau dipanggil “BP”(baca:bipi), nama “BP” akrab dipanggil oleh para pandu
Nama Kecil : Stephenson
TTL : Kota London, Inggris, 22 Februari 1857

Nama Ayah : Prof. Domine Baden-Powell
Ibu                 : Miss Henrietta Grace Smyth
Saudara         : 9 orang (Warrington, George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes, Henrietta, Jessie, dan Baden Fletcher)

         Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, Baron I Baden-Powell Gilwell, adalah seorang tentara Inggris dan penemu the Boy Scouts, lahir di London, dan merupakan lulusan Charterhouse School. Bergabung dengan Pasukan Hussars Ke-13 di India pada tahun 1876. Dari 1888 sampai 1895, BP sukses bertugas, di India, Af­ghanistan, Zulu, dan Ashanti. .Sebelum dan semasa Perang Boer, BP bertugas sebagai perwira staff dari Pasukan Kerajaan Inggris (1896-1897), menjadi kolonel dari Pasukan Berkuda, Afrika Selatan, dan letnan kolonel dari Pengawal Naga ke-5 (5th Dragon Guards, 1897-1899). Karena keberanian dan pengabdiannya selama mempertahankan Kota Mafikeng (dulu Mafeking) dari kepungan musuh, dipromosikan menjadi mayor jendral. Baden-Powell kemudian kembali ke Inggris, pada tahun 1908 BP menjadi letnan jendral. Dianugerahi gelar kesatria tahun 1909, kemudian pensiun dari dinas militer pada tahun berikutnya. BP membentuk the Boys Scouts di tahun 1908, dan dua tahun berikutnya BP membantu mendirikan the Girl Guides, organisasi serupa untuk para anak-anak dan remaja putri. Selama Perang Dunia I.

BP bersama saudara-saudaranya bertambah akrab sepeninggal ayahnya, yang meninggal pada tanggal 11 Juni 1860. Pada usia 3 tahun Baden-Powell telah jadi seorang anak yatim. Sehingga dari sejak usia masih sangat muda, Baden-Powell dituntut untuk dapat hidup mandiri.

Baden-Powell telah berusaha untuk hidup mandiri dengan hanya didukung oleh kekerasan hati serta keteguhan ibundanya yang tercinta Ny. Henrietta Grace

Baden-Powell sejak kecil sudah banyak mengagumi karya-karya ilmuwan terkenal pada zamannya, seperti Charles Darwin, Babbage, George Elliot, G.H. Lewes, dan James Martineau' . Baden-Powell adalah seorang yang bertipe pekerja keras, beliau tidak mudah putus asa dan penolong. Hal tersebut dapat terlihat pada sebuah tulisan Baden-Powell, dalam sebuah suratnya kepada ibundanya.

Setelah menemui banyak kesulitan dalam memilihkan sekolah yang tepat untuk Baden-Powell seperti Rugby atau Eton, akhirya Ny. Henrietta Grace memasukkan Baden-Powell  ke harterhouse School di tahun 1870.

Di Charterhouse, Bad -Powell sangat populer, selain pandai dalam belajar hingga Baden-Powell meraih beasiswa, Baden-Powell Juga mengikuti banyak kegiatan ekstra seperti : 
1) Marching Band,
2) Klub menembak (Rifle Corps)
3) Teater, kegemarannya ini terus digeluti hingga sering tampil dalam berbagai pementasan drama bersama sahabatnya Kenneth Mc Laren
4) Melukis dan menggambar, gambar/illustrasi selalu mengisi berbagai karya tulisnya. 
5) Kiper kesebelasan Charterhouse.

Di Charterhouse School inilah Baden-Powell mendapat julukan lainya, yaitu 'Bathing-Tows!'.

Di usia 19 tahun, Baden-Powell menamatkan sekolah di Charterhouse School. Kemudian Baden-Powell memutuskan untuk bergabung dengan dinas kemiliteran, atas bantuan pamannya Kolonel Henry Smyth, komandan dari Royal Military Academy di Woolwich. Kemudian setelah lulus dari akademi militer tersebut Baden-Powell ditempatkan di India, dengan pangkat pembantu lestnan.

Pengalaman Baden-Powell di ketentaraan inilah yang nantinya akan banyak mempengaruhi perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris.

Selain itu Baden-Powell juga terkenal sebagai orang yang pandai bergaul dan banyak kawannya. Salah seorang sahabatnya yang terdekat adalah Kenneth Mc Laren. Kebersamaan mereka telah menghasilkan banyak pengalaman baik dalam kedinasan, pementasan drama. maupun perburuan hewan liar (babi hutan).

Setelah sempat berpindah-pindah. dari satu kota ke kota lain. dari satu daerah ke daerah lain. bahkan dari satu negara ke negara yang lain. Baden-Powell akhirnya bertugas di Mafeking. sebuah kota di pedalaman Afrika Selatan. Kota inilah yang membuat nama BP menjadi terkenal dan menjadi pahlawan bangsanya. karena jasa-jasanya dalam memimpin pertahanan Kota Mafeking terhadap pengepungan bangsa Boer

selama kurang lebih 217 hari (dari tanggal 13 Oktober 1899 sampai tanggal 18 Mei 1900). Karena jasa-jasanya ter sebut , pangkat Baden-Powell dinaikkan menjadi Mayor Jendral. Berita tersebut kemudian sampai juga ke Inggris. membuat seluruh keluarga Baden-Powell bangga.

Selama bertugas di Afrika. Baden-Powell banyak melakukan petualangan sehingga pengalaman-pengalamannya makin bertambah. Karena keberaniannya. Baden-Powell mendapat julukan IMPEESA dari suku-suku setempat seperti Zulu, Ashanti. dan Metabele. Impeesa mempunyai arti "Srigala yang tidak pernah tidur", Hal ini disebabkan karena sifat waspada, cekatan, dan keberanian Baden-Powell (termasuk tindakan mengambil kalung manik-manik milik Raja Dinuzulu).


Raja Dinuzulu. adalah raja Zulu dari 1884 -1889. raja yang merupakan putra Raja Zulu Cetshwayo. beraliansi dengan para Afrikaners (orang kulit putih keturunan Belanda) dan bersengketa dengan sepu punya, Zibhebhu yang didukung Inggris. Dinuzulu lalu dituduh bersalah melakukan pengkhianatan sehingga diasingkan selama 10 tahun. Dibebaskan tahun 1910. Karena dianggap tidak bersalah. Dinuzulu akhirnya meninggal tahun 1913.

Pada tahun 1901. Baden-Powell kembali ke tanah airnya, Inggris dengan disambut besar-besaran sebagai salah satu pahlawan bangsanya. Kemudian BP sempat pula menulis pengalaman-pengalamannya dalam buku Aids To Scouting".

Kemudian Pada tahun 1907 Baden-Powell mendapatkan undangan dari perkumpulan Boys Brigade untuk mengisahkan pengalaman-pengalamannya selama di Afrika khususnya dan selama di dinas ketentaraan pada umumnya. dalam sebuah perkemahan yang diikuti 20 orang anggotanya. Perkemahan pertama tersebut diselenggarakan di Pulau Brownsea (Brownsea Island).

Baden-Powell pada tahun 1908 menulis buku Scouting For Boys, sebuah mahakarya" yang sangat spektakuler. Buku inilah yang mengakibatkan perkembangan kepanduan menjadi semakin besar. Buku ini menyebar di seluruh daratan Eropa sampai ke daerah-daerah jajahan.

Pada tahun 1910, Baden-Powell meletakkan jabatannya di dinas ketentaraan dengan pangkat terakhirnya adalah Letnan Jendral. Mulailah Baden-Powell berkonsentrasi penuh untuk mengembangkan kepanduan ke seluruh dunia.

Pada tahun 1912, Baden-Powell mengadakan perjalanan keliling dunia untuk menemui para pandu di berbagai negara. Baden-Powell menikah dengan Olave St. Clair Soames (Lady Baden-Powell) pada tahun tersebut, dan kemudian dikaruniai tiga orang anak yaitu Peter, Heather dan Betty.

Pada tahun 1920, para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris dalam acara Jambore Dunia yang pertama. Pada hari terakhir kegiatan jambore tersebut (6 Agustus 1920) Baden-Powell diangkat sebagai Chief Scout Of The World atau Bapak Pandu Sedunia. Baden-Powell juga dianugerahi gelar Lord Baden-Powell Of Gilwell, dengan julukan Baron oleh Raia George V.

Setelah berkeliling dunia, termasuk mengunjungi Batavia (sekarang Jakarta) pada tanggal 3 Desember 1934, sepulangnya dari meninjau Jambore di Australia", BP beserta Lady Baden-Powell menghabiskan masa-masa akhirnya tinggal di Inggris (sekitar tahun 1935-1938). Kemudian Baden-Powell kembali ke tanah yang amat dicintainya, Afrika.

Dan BP menghabiskan masa tuanya di Nyeri, Kenya. Beliau akhirnya, wafat pada tanggal 8 Januari 1941 dan dengan diantar di atas kereta yang ditarik oleh para pandu yang sangat mencintainya ke tempat peristirahatan terakhir.

Kisah baden Powell tersebut sangat luar biasa, semoga kita sebagai pandu dapat meneladani segala kebaikan dan semangat beliau. (Hidup pramuka !!!!)